Saturday, January 19, 2013


Pergerakan mahasiswa islam Indonesia (PMII) lahir karena menjadi suatu kebutuhan dalam menjawab tantangan zaman. Berdirinya organisasi pergerakan mahasiswa islam Indonesia bermula dengan adanya hasrat kuat para mahasiswa NU untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang beridiologi ahlussunnah wal jamaah. Dibawah ini adalah beberapa hal yang dat dikatakan sebagai penyebab berdirinya PMII.
1.       Carut marutnya situasi politik bangsa Indonesia dalam kurun waktu 1950-1959.
2.       Tidak menentunya system pemerintahan dan perundang-undangan yang ada.
3.       Tidak enjoynya lagi mahasiswa NU yang bergabung di HMI karena tidak terakomodasinya dan terpinggirkannya mahasiswa NU.
Kedekatan HMI dengan salah satu parpol yang ada (Masyumi) yang notabene HMI adalah undebouwnya.
Hal-hal tersebut diatas menimbulkan kegelisahan dan keinginan yang kuat dikalangan intelektua-intekektual muda NU untuk mendirikan organisasi sendiri sebagai wahana penyaluran aspirasi dan pengembangan potensi mahasiswa-mahasiswa yang berkultur NU. Disarming itu juga ada hasrat yang kuat dari kalangan mahasiswa NU untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang berediologi ahlussunnah wal jamaah.
Proses berdirinya
                Proses kelahiran PMII terkait  dengan perjalanan Ikatan elajar Nahdlatul Ulama (INPU), yang lahir  pada 24 februari 1954, dan bertujuan untuk mewadahi dan mendidik kader-kader NU demi meneruskan perjuangan NU namun dengan pertimbangan aspek psikologis dan intelektualitas. Para mahasiswa NU menginginkan sebuah wadah tersendiri. Sehingga berdirilah ikatan mahasiswa Nahdhatul Ulama (IMANU) pada desember 1955 di Jakarta, yang diprakarsai oleh beberaa pimpinan pusat IPNU, diantaranya Tolchah Mansur, Ismail Maky, dll.
                Namun akhirnya IMANU tidak berumur panjang, karena PBNU tidak mengakui keberadaannya. Hal itu cukup beralasan mengingat pada saat itu baru saja dibentuk IPNU pada tanggal 24 Februari 1954,apa jadinya kalu bayi yang baru lahir belum mampu merangkak dengan baik sudah menyusul bayi baru yang minta diurus dan dirawat dengan baik lagi.
                Dibubarkannya IMANU tidak membuat semangat mahasiswa NU menjadi luntur, akan tetapi semakin mengobarkan semangat untuk memperjuangkanerebon 27-31 Desember 1958,  diambilah langkah komromi oleh BNU dengan mendirikian Deartemen Perguruan Tinggi IPNU untuk menampung aspirasi Mahasiswa NU namun setelah disadari bahwa departemen tersebut tidak efektif, serta tidak cukup kuat menampung aspirasi mahasiswa NU (Sepak terjang kebijakan masih harus terikat denga structural PP IPNU), akhirnya pada konverensi besar IPNU 14-17 Maret 1960 di Kaliurang Jogjakarta, melahirkan keputusan “perlunya didirikan suatu organisasi mahasiswa secara khusus bagi mahasiswa Nahdliyin”. Dibentuk panitia yang terdiri dari 13 orang dengan waktu 1 bulan dan tempatnya di Surabaya gedung Madrasah Mualimin Wonokromo Surabaya (YPP Khadijah sekarang /secretariat PC PMII Surabaya sekarang) pada tanggal 14-16 April 1960. Ke-13 orang tersebut adalah:
1.       Cholid Mawardi (Jakarta)                              8. Hilman (bandung)
2.       Said Budairi (Jakarta)                                      9. Laily Mansur (surakarta)
3.       M sobich ubaid (jakarta)                               10. Munsif Nahrawi (yogyakarta)
4.       M makmun syukri BA (bandung)                               11. Nuril Huda Suaidy (surakarta)
5.       H ismail makky (Yogyakarta)                        12. M Cholid Narbuko (malang)
6.       Abd wahab jailani (semarang)                    13. Ahmad Husain (makasar)
7.       Hisbullah huda (surabaya)  

Sebelum melakukan musyawarah mahasiswa nahdliyin 3dari 13 orang tersebut (yaitu Hisbullah huda, Said Budairy, dan M Makmun Syukri BA) tanggal 19 maret 1960 berangkat ke Jakarta untuk menghadap ketua tadfidziah PBNU, KH. Dr. Idham Khalid untuk meminta nasehat sebagai pedoman pokok. Pada pertemuan dengan PBNU  pada tanggal 24 maret 1960 ketua PBNU menekankan hendaknya organisasi yang akan di bentuk itu benar-benar dapat di andalkan sebagai kader partai NU dan menjadi mahasiswa yang berprinsip ilmu untuk di amalkan bagi kepentingan rakyat, bukan ilmu untuk ilmu.
Adapun musyawarah di kaliurang tersebut akhirnya menghasilkan keputusan :
1.       Berdirinya organisasi Nahdliyin, dan organisasi tersebut diberi nama ergerakan Mhasiswa Islam Indonesia.
2.       Penyusunan peraturan dasar PMII yang dalam mukodimahnya jelas dinyatakan bahwa PMII merupakan kelanjutan dari departemen perguruan tinggi  IPNU-IPPNU.
3.       Persidangan dalam musyawaroh Mahasiswa Nahdliyin itu dimulai tanggal 14-16 April 1960, sedangkan peraturan dasar PMII dinyatakan berlaku mulai  21 syawal 1379 H atau bertepatan pada tanggal 17 April 1960 sehingga PMII dinyatakan berdiri pada tanggal 17 Aril 1960.
4.       Memutuskan membentuk  tiga orang formatur yaitu Haji Mahbub Junaidi sebagai ketua umum, A Cholid Mawardi sebagai ketua 1, dan M Said Budairy sebagai sekretaris umum PB PMII, susuna pengurus pusat PMII periode pertama ini baru tersusun secara lengkap pada bulan Mei 1960.
Sejarah perkembangan
Orda lama (1960-1965)
                Dalam waktu yang relatif singkat, PMII mampu berkembang pesat sampai berhasil mendirikan 13 cabang yang terbesar di berbagai pelosok indonesia karena pengaruh besar NU. Dalam perkembangannya PMII juga terlibat aktiv, baik dalam pergulatan po;otik serta dinamika perkembangan kehidupan mahasiswa dan keagamaan di indonesia (1960-1965).
                Pada 16 Desember 1960 PMII masuk dalam PPMI dan mengikuti kongre IV PPMI (5 Juli 1961) di yogyakarta sebagai pertama kalinya PMII mengikuti kongres federasi organisasi ekstra universitas. Peran PMII tidak terbatas dida;am negri saja, tetapi juga terlibat dalam perkembangan duniainternasional. Terbukti pada bulan september 1960, PMII ikut berperan dalam konferensi Panitia Forum Pemuda Sedunia (Konstituen Meeting of Youth Forum) di Moscow, Uni Soviet. Tahun 1962 menghadiri seminar World Assembly of Youth (WAY) di kuala Lumpur, Malaysia Festifal Pemuda Sedunia di Helsinki, irlandia dan seminar General Unionof Palestina Student (GUPS) di kairo Mesir.
                Di dalam negri, PMII melibatkan diri terhadap persoalan politik dan kenegaraan, terbukti pada tanggal 25 Oktober 1965, berawal dari undangan Mentri Perguruan Tinggi Syarif Thoyyib kepada berbagai aktifis mahasiswa untuk membicarakan situasi nasional saat itu, sehingga dalam ujung pertemuan disepakati terbentuknya KAMI (kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) yang terdiri dari PMII, HMI, dan GERMAHI yang dimaksudkan untuk menggalang kekuatan mahasiswa indonesia dalam melawan rongrongan dan meluruskan penyelawengan yang terjadi. Sahabat Zamroni sebagai wakil dari PMII dipercaya sebagai ketua Presidium, dengan keberadaan tokoh PMII diposisi strategis menjadi bukti diakuinya komitmen dan kapabilitas PMII untuk semakin  pro aktif dalam menggelorakan semangat juang demi kemajuan dan kejayaan indonesia.
                Usaha konkrit dari KAMI yaitu mengajukan TRITURA dikarenakan persoalan tersebut yang paling dominan menentukan arah perjalanan bangsa indonesia. Puncak aksi yang dilakukan KAMI adalah penumbangan Rezim Orde lama yang kemudian melahirkan Orde baru.
Orde Baru (1965-1998)
                Pmii tetap melakukan gerakan-gerakan moral terhadap kasus dan penyelewengan yang dilakukan oleh penguasa sejak orde baru
                Harus diakui bahwa sejarah paling besar dalam PMII adalah ketika digunakan oleh independensi dalam deklarasi Mumajati, 14 Juli 1972  dalam MUBES III tersebut dilakukan rekonstruksi perjalanan PMII selama 12 tahun analisa untung rugi ketika PMII tetap bergabung (dependen) pada induknya (NU), namun setelah itu pertimbangan tidak jauh dari proses pendewsaan. PMII sebagai organisasi kepemudaan ingin lebih eksis di mata bangsanya. Hal ini terlihat jelas dari tiga butir pertimbangan yang melatar belakangi independensi PMII tersebut:
·         Butir pertama, PMII melihat pembangunan dan pembaharuan mutlak memerlukan insan indonesia yang bebbudi luhur, takwa kepada Allah, berilmu dan bertanggung jawab, serta cakapdalam mengamalkan ilmu pengetahuannya.
·         Butir kedua, PMII sebagai organisasi Pemuda Indonesia, sadar akan peranannya untuk ikut bertanggung jawabbagi keberhasilan bangsa untuk dinikmati oleh rakyat.
·         Butir ketiga, PMII yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan idialisme sesuai denga idialisme Tawang Mangu, menuntut berkembangnya sifat-sifat kreatif, sikap keterbukaan dan pembinaan ras dan tanggung jawab.
                Berdasarkan pertimbangan tersebut, PMII menyatakan diri sebagai organisasi independen, tidak terikat baik sikap maupun tindakan dengan siapapun, dan hanya komitmen dengan perjuangan organisasi dan cita-cita perjuangan nasional yang berlandaskan pancasila.
                Sampai disini belum dijumpai adanya motif lain dari independensi itu kecuali proses pendewasaan. Hal ini didukung oleh manifesto butir terahir yang ,menyatakan bahwa dengan independensi PMII tersedia adanya kemungkinan-kemungkinan alternatif yang lebih lengkap lagi bagi cita-cita perjuangan organisasi yang berdasarkan islam yang Ahlussunnah wal Jamaah.
Mahbub Junaidi, Sosok kelahiran 27 juli 1993 ini begitu gemar menulis, bahkan ia pernah bersatement “Saya akan menulis dan terus menulis hingga saya tak mampu lagi menulis”. Tokoh kelahiran jakarta ini memulai karier menulisnya ketiaka Ia duduk di bangku Sekolah, sebagai Redaktur majalah Sekolah.
Ia adalah anak pertama dari 13 Saudara kandungnya, mengenyam pendidikan SD di Solo. Keluarganya harus mengungsi di SOLO karena kondisi yang belum aman pada saat awal kemerdekaan. Pemahaman Ke-Islamannya nya Ia tempuh di madrasah Mabaul Ulum. Di pesantrenlah Mahbub diperkenalkan tulisan-tulisan Mark Twain, Karl May, Sutan Takdir Alisjahbana, dan lain-lain. “Masa-masa itulah yang sangat mempengaruhi perkembangan hidup saya,” cerita Mahbub. Ayahandanya  H. Djunaidi  adalah tokoh NU dan pernah jadi anggota DPR hasil Pemilu 1955.
Saat Belanda menduduki Solo, Mahbub Junaidi muda dan keluarganya kembali ke Jakarta, 1948.  kemudian ia menjadi siswa SMA Budi Utomo,Sejak itulah ia menulis sajak, cerpen, dan esei. Tulisan-tulisannya banyak dimuat majalah Siasat, Mimbar Indonesia, Kisah, Roman dan Star Weekly. Melanjutkan perjuangan ayahandanya ia juga menjadi anggota Ikatan Pelajar NU (IPNU). Kuliahnya di UI terhenti hanya sampai tingkat II.
Dalam sejarah republik ini, pernah muncul seorang tokoh aktivis mahasiswa yang sangat multi talenta,bahkan hampir jarang ditemukan sosok yang lengkap seperti beliau saat ini, beliau adalah Mahbub Junaidi (Jakarta, 27 Juli 1933). Mahbub adalah seorang tokoh satrawan, jurnalis, organisatoris, agamawan dan politisi. Dalam hal tulis-menulis Mahbub temasuk sangat piawai pada masanya, misalnya beliau yang menerjemahkan buku 100 tokoh yang berpengaruh di dunia karangan Michael H. Hart.
Dalam menulis kolom, Mahbub sangat terkenal dengan bahasa satire dan bahasanya yang humoris. Bahkan, Bung Karno samapai terkesan dengan tulisan beliau, karena Mahbub mengatakan Pancasila lebih agung dari Declaration of Independence, sehingga Bung Karno sempat mengundang Mahbub ke Istana Bogor, dari situlah Mahbub Junaidi menjadi sangat dekat dengan Bung Karno, dan Mahbub sangat kagum dengan “sang penyambung lidah rakyat tersebut.”
Ajaran Bung Karno, memang cukup mempengaruhi nasionalisme Mahbub. Pada sebuah pertemuan wartawan di Vietnam, Mahbub menggunakan bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi kendati ia cukup fasih berbahasa Inggris atau Prancis. Inilah sikap nasionalismenya. “Bahasa Prancis bukan bahasa elu, dan bahasa Inggris juga bukan bukan bahasa gua.”Kalau istilah bahasa Ciputat dan sekitarnya, Mahbub sosok yang berbahasa nyablak.
Humor adalah cara dari Mahbub untuk mengajak seseorang masuk kedalam suatu masalah, karena salah satu kebiasaan dari orang Indonesia adalah suka tertawa, maka untuk mengkritik dengan cara yang enak adalah lewat humor. Sebagaimana yang pernah dikatakan Gus Dur, “dengan humor kita dapat sejenak melupakan kesulitan hidup.”
Sebagai kolumnis, tulisan Ketua Umum PB PMII Tiga Periode Ini kerap dimuat harian Kompas, Sinar Harapan, Pikiran Rakyat, Pelita, dan TEMPO. Kritik sosial yang tajam tanpa kehilangan humor adalah ciri khas tulisan Sang Pendekar Pena ini. Akibat tulisannya yang tajam, Ia pernah ditahan selama satu tahun di tahun 1978. jeruji besi dan gelapnya penjara tak menghambat nalar menulisnya di dalam penjara ia menerjemahkan Road to Ramadhan, karya Heikal, dan menulis sebuah novel Maka Lakulah Sebuah Hotel. Jaya, 1975.
Dalam kariernya sebagai aktivis mahasiswa, Mahbub Junaidi pernah menjadi ketua PP. HMI, kemudian mengundurkan diri dan bersama sahabat-sahabatnya membentuk Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) pada 17 April 1960, dan pada saat itu juga Mahbub Junaidi terilih sebagai ketua umum PMII yang pertama.
Sosok yang memimpin PMII sejak tahun 19960-1967 ini  mengagumi pengarang Rusia Anton Chekov dan Nikolai Gogol. Sedang Penulis Dalam Negri yang Ia kagumi adalah Buya Hamka dan Pramudya Ananta Toer.  Meski sering berkunjung ke luar negeri, pengalaman yang menarik baginya adalah , ” bergaul dan berdiskusi dengan Bung Karno,Sang Revolusioner RI,” Ujar ayah tujuh anak, yang sudah dua kali naik haji ini. Baginya tanpa Soekarno, Indonesia tak mungkin bersatu di era Revolusi 1945
Saat HMI pernah ingin di bubarkan oleh Bung Karno, dikarenakan tokoh-tokoh Masyumi terlibat dalam pemberontakan PRRI PERMESTA di Sumatera Barat,Mahbub langsung berangkat ke Istana Bogor unuk berdialog langsung dengan Bung Karno, dan pemintaan Mahbub sangat tegas, yaitu “HMI jangan di bubarkan.” Dan akhirnya tuntutannya itu terkabul.
Di masa pemerintahan Orde baru adalah masa pesakitan bagi Mahbub Junaidi, beliau merasa kariernya sebagai wartawan yang kritis dan lugas terasa dibungkam pada saat itu, bahkan beliau pernah dipenjara oleh rezim tersebut karena dituduh terlibat dalam peristiwa G 30 S/PKI,padahal itu sesat setelah beliau terpilih sebagai ketua PWI.
Profil Karier Beliau:
Ketua Umum PP.PMII tiga periode, yaitu periode 1960–1961, hasil Musyawarah Mahasiswa Nahdliyin pada saat PMII pertama kali didirikan di Surabaya Jawa Timur. Periode 1961-1963, Hasil Kongres I PMII di Tawangmangu Jawa Barat. Dan Periode 1963-1967, hasil Kongres PMII II di Kaliurang Yogjakarta. Pada masa kepemimpinan sahabat Mahbub Junaidi inilah PMII secara politis menjadi sangat populer di dunia kemahasiswaan dan kepemudaan, sampai pada periode pertama sahabat Zamroni. Menjabat sebagai Ketua Umum PWI pusat dan pimpinan Redaksi harian Duta Masyarakat (1965–1967), ketua dewan kehormatan PWI (1979 – 1983), anggota DPR GR (1967-1971), Wakil Ketua PB NU (1984-1989), Wakil sekjen DPP PPP, Anggota DPR/MPR RI (1971-1982), Pencetus “Khittah Plus” , Ketua Majlis Pendidikan Soekarno dan anggota mustasyar PB NU (1989-1994).
Mahbub Junaidi namanya, “Pendekar Pena” panggilannya. Tokoh multi talenta ini kini telah tiada, sejarah pergerakannya yang sempat dibenam oleh rezim berkuasa, namun karya-karyanya dan jasa-jasanya telah tertoreh dalam tinta emas dunia pergerakan dan jurnalis ,sehingga para aktivis mahasiswa bisa mengambil pelajaran besar dari sosok tokoh multi talenta seperti Mahbub Junaidi.
Langsung Saja menuju ke TKP
  • Buka foto anda dalam Photoshop CS3
  •       Pada menu tools, klik gambar dibawah berikut: atau gunakan shortcut ‘L’ untuk menyeleksi bagian yang ingin di putih kan. 
  • Seleksilah bagian yang ingin diputihkan.

  • Kemudian gunakan pilihan Selective Color pada menu image->Adjustment->Selective Color


  • Tampilan Selective Color         


·         Pada Colors: Reds, ubah/ kurangi value % pada Black & yellow seperti gambar dibawah:


·         Hasil Akhir..

·         Editlah sesuai keinginan..                                                       

Semoga Tutorial Cara Membersihkan wajah dengan Photoshop ini bermanfaat bagi sobat semua dan bisa menjadi pelajaran untuk meningkatkan kreativitas sobat dalam mendesain sebuah Foto atau gambar
Setelah sahabat membuat blog dan sudah masuk dengan menggunakan account di blogspot, judul blog dan memilih layout seperti pada bagian pertama. Langkah selanjutnya adalah membuat sebuah tulisan atau membuat postingan di blogspot.

1. Untuk memulai menulis (posting), Pada halaman Dasbor klik tombol Entri Baru,

2. Akan muncul halaman posting,
Ketik judul, dan teks
Untuk menambah gambar klik tombol tambah gambar yang ada di toolbar editor
 

3. Akan muncul kotak dialog berikut, pilih tombol Browse, pilih gambar yan akan disisipkan ke dalam postingan, tekan tombol open


4. Klik tombol unggah gambar, untuk upload gambar
Tunggu hingga proses upload selesai, jika sukses maka gambar akan muncul di kotak teks editor

5. Untuk membuat link, misalkan anda mengambil referensi dari web lain, bisa anda atmabahkan dengan memblok teks yang ada di kotak tek editor, kemudian tekan tombol link yang ada di tollbar, pada url masukkan alamat url website sumber artikel tsb.
Klik OK

6. Jika muncul kotak sepert diatas tekan tombol simpan sebagai konsep
Tekan tombol edit


7. Maka akan muncul halaman seperti gambar di langkah no.5
Tekan Tombol terbitkan entri, maka akan muncul halaman berikut
Klik lihat blog di jendela baru untuk melihat hasilnya.



Nah sahabat itu tadi cara untuk posting atau memasukkan artikel ke dalam blog kita, jika ada pertanyaan silahkan komentar di bawah
Agar tidak terlalu manual membuat daftar isi, simak contoh berikut.
Pada MS Word 2007, tulis 5 baris kalimat di bawah ini ;

———————————
Pendahuluan
Ini berisi pendahuluan dulu ya, baru yang lain.
Sub pendahuluan
Isi Materi
Materinya ditulis di sini ya.
———————————
Jika sudah, blok baris pertama – ‘Pendahuluan’ – lalu klik Heading 1 pada bagian Styles (lihat gambar di bawah)


Styles

Gambar 1: Styles
Ulangi langkah ini untuk baris yang keempat – ‘Isi Materi’.
sehingga formatnya menjadi seperti gambar di bawah

Numbering

Gambar 2: Numbering
Untuk memunculkan penomoran huruf A, B dst, cukup blok baris pertama – ‘Pendahuluan’ – lalu klik Numbering, seperti yang ditunjukkan oleh panah merah bernomor 1 pada Gambar 2, pilih penomoran berisi huruf. Lakukan hal ini juga untuk baris yang keempat – ‘Isi Materi’.
Untuk memformat baris ketiga – ‘Sub Pendahuluan’ – Anda dapat menggunakan style Heading 2 (lihat lagi Gambar 1). Dan untuk membuatnya menjadi bernomor, gunakan kembali Numbering, dengan format angka.

Agar tulisan terlihat menjorok ke dalam/ke luar (indent), Anda dapat mencoba klik Increase Indent atau Decrease Indent (lihat gambar 2 panah merah no.2).
Setelah selesai, Anda akan mendapatkan tulisan dengan tampilan seperti pada Gambar 2.
Tujuan dari langkah yang Anda lakukan sampai disini adalah memformat tulisan/bagian-bagian tertentu agar MS Word mengenali, siapa-siapa saja nantinya kandidat yang akan ditampilkan dalam daftar isi, karena jika tidak demikian – pastinya Anda tidak akan mau jika semua yang Anda tulis di buku akan ditampilkan di daftar isi.

Sekarang saatnya membuat daftar isi.
Tempatkan kursor keyboard pada tempat yang Anda inginkan untuk meletakkan daftar isi – biasanya pada bagian awal dokumen. Untuk contoh ini cukup ditempatkan di awal dokumen.
Jika sudah, Anda dapat membuka ribbon References, lalu langsung lihat ke bagian paling kiri dari ribbon (lihat Gambar 3). Anda akan menemukan Table of Contents (daftar isi). Klik aja.






TOC

Gambar 3: Table of Contents
Setelah Table of Contents diklik, Anda boleh mencoba template Built-in ‘Automatic Table 1′, dan lihat hasilnya. Itu akan muncul seperti pada Gambar 4.

The Result
Gambar 4: The Result
Sampai langkah ini Anda sudah berhasil membuat daftar isi dengan otomatis, jadi tidak manual lagi.
Dan jika Anda mengedit bagian judul-judul bab/suubbab tadi di kemudian hari, Anda tidak perlu mengubah daftar isi secara manual, cukup klik pada Daftar Isi (Contents) lalu akan muncul gambar icon bertandaseru warna merah di atasnya bertuliskan ‘Update Table..’. Klik aja (lihat Gambar 5). Lalu Anda akan ditanyakan beberapa hal mudah berikut.
Jika pada proses pengeditan Anda hanya mengubah posisi judul-judul tadi, maka cukup klik‘Update page numbers only’.
Namun jika pada proses pengeditan Anda juga mengubah nama judul-judul tadi, Anda harus klik‘Update entire table’.
Update
Gambar 5: Update
ps: langkah-langkah yang dicontohkan di atas bisa jadi sedikit terlihat rumit, namun jika dicoba untuk meniatkan belajar sesuatu dan dipelajari lagi, maka akan terasa lebih mudah. Dan tentunya akan lebih repot lagi jika harus mengubah manual setiap penomoran halaman pada daftar isi setelah dilakukan pengeditan tulisan.
Selamat mencoba, Semoga Bermanfaat.
Sekedar iseng-iseng dari pada ngangggur gag jelas, menurut kami tidak salah juga ketika kami membagi ilmu untuk sahabat-sahabat yang suka bergelut didunia design grafis.
Disini kami akan mencoba posting tentang cara seleksi foto/ gambar dengan menggunakan pen tool pada photosop, tipe yang kami gunakan kebetulan adalaha photoshop CS3.
oke kita mulai saja :
Buka Photoshop anda dan buka Gambar/Photo yang akan di seleksi



klik Pen Tool (P) pada Tool Box
mulailah menyeleksi Gambar/Photo dengan cara Klik dan Klik
hingga membentuk sebuah Curve (titik Anchor akhir bertemu Anchor awal)


Gambar/Photo yang sudah di dalam Curve tentu masih harus di edit garisnya biar lebih pas,
Klik Convert Point Tool (secara default tersembunyi oleh Pen Tool)



mulailah mengedit, menggeser geser Point control, hingga Gambar/Photo benar benar terseleksi



Klik kanan pada Anchor Point, pilih Make Selection
atur Feather Radius 2 (Faether Radius gunanya untuk kelembutan batas Gambar/Photo)



maka akan muncul garis bintik bintik di sekeliling Gambar/Photo yang terseleksi
tekan Ctrl+C (Copy)


pilih Create New layer (kanan bawah : seperti pada gambar)
Tekan Ctrl+V (Paste)



lihat hasilnya, sembunyikan Gambar Mata (Layer Visibility Icon) pada Background


untuk layer bisa dihapus dengan klik kanan Delete Layer kemudian,
dan lihat hasilnya, semoga bermanfaat...