Wednesday, January 3, 2018

kemah ilmiah diakhir tahun 2017


Menjadi hal umum jika di akhir tahun masehi setiap individu ataupun kelompok ingin merayakan suatu momen yang berkesan serta memberikan makna yang bergitu berarti guna sebagai penanda langkah dari yang sudah maupun yang akan ditempuh.

Begitu pula dengan pengurus komisariat pergerakan mahasiswa Islam Indonesia yang menggunakan momen akhir tahun ini untuk melakukan satu kegiatan momentum guna menyambut pergantian tahun. Kegiatan yang dilaksanakan sahabat-sahabat komisariat adalah kemah ilmiah, yang mana  kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan daya gerak dan fikir sahabat-sahabat dalam melakukan segala aktifitas organisasinya. Serta kegiatan ini sebagai momen pemersatu visi-misi dari setiap individu dalam menjalin perasaan antar saudara, atau bagaimana keorganisasian ini bukan hanya terkait administrasi namun juga hubungan sosial kekeluargaan yang terbangun. Karena tanpa itu pula segala aktifitas organisasi akan mengalami banyak kendala. Sebab apapun administrasi yang diterapkan akan sulit terealisasikan jika mana dari setiap anggota dan kader tidak memiliki jiwa kepemilikan antar individual atau bisa disebut sebagai hubungan hormonal. Karena sesuai tema kegiatan sendiri " Bercerita, Memadu Rasa, Merajut Asa dan Menjaga Tali Persahabatan Demi Satu Tujuan Bersama di Lembaran Baru ". 

kegiatan ini sendiri, dimulai dari menyiapkan tenda, kemudian menyiapkan perlatan yang dibutuhkan selama satu malam dan bercekrama santai dari setiap sahabat menceritakan momennya selama berada di PMII. Ada yang unik ketika melaksanakan kegiatan ini, yaitu banyak perlengkapan yang tertinggal. Entah karena apa, alat yang digunakan memasak banyak tertinggal sehingga sedikit memperhambat kegiatan. Meski demikian sikap sigap dari ketua panitia sahabat Anam akhirnya dapat memperlancar kegiatan. Beliau lontang - lantung untuk mencari alat di pertokoan daerah trawas. Ini mungkin sedikit ghirohnya beliau demi kegiatan tidak terkendala, tenaga siap tancap tanpa pandang kondisi. Kredit lebih mungkin pantas disematkan kepada sahabat Anam. 

" Bagi saya setiap hal yang saya lakukan adalah sebuah proses kaderisasi, jadi bagaiman saya berproses kalau mana saya tidak serius dalam bertindak serta cakap dalam segala momen-momen krusial ", Jelas sahabat Anam.

Ada beberapa momen seru dalam kegiatan ini, selain persiapan yang gagap gulita demikian. Sahabat merilekskan dengan menyalakan musik dugem nan santai sembari menggoyangkan pinggul tangan. Pertanda hari mulai tenang dan menjaga situasi kondusif dengan keasyikannya. 

"apa guna dunia ini jika musik seasyik ini tidak membuat kita bergoyang gembira" kata sahabat Anam.
Selepas itu, masuk pada acara inti. Sahabat-sahabat memutari api unggun yang sudah mulai layu. Sembari menyalakan lilin guna menambahkan kehangatan acara. Setiap sahabat menceritakan momen-momennya ketika di PMII. Sebelum dimulai ada puisi penyambut dari sahabat Basri. Yang sedikit bisa diulas disini " ada sahabat yang bertanya tentang cinta, Bagaimana seseorang bisa mengatakan cinta jika tak terungkap dalam langkah nyata ", ucap sahabat Basri. 

kemudian sahabat-sahabat menceritakan momen-momennya. Mulai dari hanya sekedar ingin menikmati kumpul, keluar dari kejenuhan, serius dalam berorganisasi dan pelampiasan dari kenyataan pahit hatinya. Begitu beragam sahabat ini memaknai gerakannya dan merubah awal pemikirannya sehingga proses kedepan bagaiman bisa berguna bagi PMII.

"saya masuk di PMII memang telat, mungkin karena kesibukan saya di Pondok sehingga belum berani untuk mengikuti kegiatan ekstra. Namun ada penyesalan tersendiri, karena sahabat-sahabat PMII ini secara pemikiran luar biasa dan maju kemudian direalisasikan dalam gerakan. Ini yang membuat saya sangat mantap dalam ber-PMII" Jelas sahabat Anam.

"saya sendiri masuk PMII karena memang sudah sangat aktif dalam organisasi, sehingga ketika kuliah saya juga sangat ingin berorganisasi. Dengan izin orang tua, PMII menjadi pilihan saya. Namun ada beberapa hal yang membuat saya sangat kecewa, bukan pada PMIInya namun oknum-oknumnya. Sehingga membuat saya gundah. Namun pada saat ini pula bahwa kalau berorganisasi bukan numpang hidup tapi harus menghidupi. Sehingga pada suatu saat nanti saya ingin merubah menset dari oknum-oknum ini agar lebih menjunjung tinggi warwah organisasi" tandas Sahabat Faruq.

"masuk diorganisasi adalah pilihan yang tidak bisa saya ambil ketika masih ada dibangku sekolah, karena keadaan di Pondok membuat saya tidak bisa ikut kegiatan-kegiatan diluar jam sekolah. Maka bisa dikatakan ini sudah menjadi impian semasa SMA. Karena di kampus hanya ada PMII maka saya ingin masuk dan belajar. Namun di situ ada pertentangan dari beberapa orang di Organisasi lain  yang juga saya ikuti, sehingga membuat saya dilema. Namun bagi pribadi tidak ada yang salah di PMII. karena gunjingan ketika ikut kegiatan PMII, maka saya lebih sering aktif di PMII. Dan beberapa masukan terkait permasalah ini akan saya coba maksimalkan dalam proses saya", Kata Sahabat Amil.

"menjadi seorang berandalan adalah citra semasa SMA. Namun hari ini ketika saya masuk di PMII, paham cara kerja dan hubungan keluarganya, menjadikan hati ini mantap ingin selalu belajar memebanahi pribadi kemudian berjuang menghidupakan organisasi ini" jelas Sahabat Agung.

"menjadi pecundang karena urusan hati memang sedikit menggugah akal guna bergerak. inilah awal mula saya begitu serius ingin ber-PMII. Karena patah hati membuat jiwa raga ini melupakannya dan menyibukkan diri di kegiatan-kegiatan organisasi. Meski niat ini salah tapi lambat waktu berjalan, akhirnya pergeseran pemikiran pun ada. Saya lebih ingin serius dalam ber-PMII" begitu kata Sahabat Ipul.

begitu sangat beragam sahabat-sahabat ini menceritakan momennya, menjadikan kopi ini semakin hangat saja. Tidak tahunya sudah masuk jam 00.00 Wib, 01 Januari 2018, petasanpun terbang bebas ke langit-langit. dum-dum, suara petasan bernyanyi sembari kilatan cahaya ledakan yang menari indah berwarna-warni. Kemudian bunyi klakson sepeda motor dan mobil bergerumun di iringi suara knalpot dari tarikan gas sepeda motor. Ramenya malam tahun baru. Kita pun tidak mau kalah. Sahabat syaiful menyiapkan alat yang sudah sedari sebelumnya direncakan untuk membuat lampion. Lampion siap dan terbang..............................................tidak sampai beberap puluh meter api lampion sedikit memadam, entah karena apa, lampionpun turun manis. Sahabat-sahabat berlari agar lampion tidak mengenai tenda, karena bisa bahaya tingkat dewa kalau apinya menyambar tenda. Tawa ria seluruh lapangan benada huuuuuuuuuuuuuu...sedikit malulah kita..tidak mau nyerah kita siapkan lagi lampion itu untuk terbang. Sudah pasti lah....masih pada proses pertama. Lampionnya tidak mau terbang. Sedikit menahan jengkel dan malu tapi tetap tawa lepas kita bersama. Akhirnya lampion di bakar buat api unggun dan cuek saja. Joget lagi abang....!!!! jib ajib ajib ajib ajib...sekedap sekedap sekedap...ebgitulah nada dari sahabat anam dan ipul sambil lampu senter diputar-putar layaknya disko.

Demikian kegaiatan sahabat-sahabat di akhir tahun. Sembari kita menjabat tangan ini secara erat, mari kita bisikkan satu kalimat tajam ke angkasa. JIKA BENDERA SUDAH DIKIBARKAN, HENTIKAN RATAPAN DAN TANGISAN, TANGAN TERKEPAL MAJU KEMUKA !!!!!

Semoga kartu remiku banyak jokernya biar makin asyik aku duduk berputar disekeliling kalian yang memapang raut wajah penuh gelisah dan menahan pemikiran yang dalam. Menandakan kalian tidak ingin organisasi ini berjalan stagnan apalagi hilang karena kebodohan.

terimakasih sahabatku......

by : Santri pergerakan ( fotoku kok unyu dewe )

No comments:

Post a Comment